Konversi masehi ke Pasaran Jawa dan Hijriah dengan metode Julian Date

Julian Date

Julian date adalah tetapan bilangan penanggalan matahari yang dihitung semenjak siang tanggal 1 Januari 4713 SM.

Penanggalan Hijriah

Tanggal 1 Muharram tahun pertama sama dengan bilangan Julian 1948439.5.

Penanggalan Jawa

Sistem Pasaran Jawa memadukan metode penanggalan Hindu, Hijriah dan Julian. Keistimewaan lainnya adalah memiliki siklus pekan, siklus pasaran, siklus wuku, siklus windu.

Sketch program konversi masehi ke pasaran jawa dan Hijriah:

#define epochHijriah          1948439.5f //math.harvard.edu
#define tambahKurangHijriah   0

struct TanggalDanWaktu
{
  uint8_t detik;
  uint8_t menit;
  uint8_t jam;
  uint8_t hari;
  uint8_t tanggal;
  uint8_t bulan;
  uint8_t tahun;
};
struct Tanggal
{
  uint8_t tanggal;
  uint8_t bulan;
  uint16_t tahun;
};
struct TanggalJawa
{
  uint8_t pasaran;
  uint8_t wuku;
  uint8_t tanggal;
  uint8_t bulan;
  uint16_t tahun;
};
struct JamDanMenit
{
  uint8_t jam;
  uint8_t menit;
};

uint8_t jumlahHariPerBulan[] = { 31, 28, 31, 30, 31, 30, 31, 31, 30, 31, 30, 31 };
char namaBulanMasehi[][10] = {"Januari", "Februari", "Maret", "April", "Mei", "Juni", "Juli", "Agustus", "September", "Oktober",
                            "November", "Desember"
                           };
char namaHariMasehi[][7] = {"Minggu", "Senin", "Selasa", "Rabu", "Kamis", "Jum'at", "Sabtu",};
char namaBulanHijriah[][14] = {"Muharram", "Safar", "Rabiul awal", "Rabiul akhir", "Jumadil awal", "Jumadil akhir", "Rajab",
                             "Sya'ban", "Ramadhan", "Syawal", "Dzulkaidah", "Dzulhijjah"
                            };
char namaBulanJawa[][12] = { "Sura", "Sapar", "Mulud", "Bakda Mulud", "Jumadilawal", "Jumadilakir", "Rejeb", "Ruwah", "Pasa",
                           "Sawal", "Sela", "Besar"
                         };
char namaWukuJawa[][13] = {"Shinta", "Landhep", "Wukit", "Kurantil", "Tala", "Gumbreg", "Warigalit", "Warigagung", "Julungwangi",
                         "Sungsang", "Galungan", "Kuningan", "Langkir", "Mandasia", "Julungpujut", "Pahang", "Kuruwelut", "Mrakeh", "Tambir",
                         "Madangkungan", "Maktal", "Wuye", "Manahil", "Prangbakat", "Bala", "Wungu", "Wayang", "Kulawu", "Dhukut", "Watugunung"
                        };
char namaHariPasaran[][7] = {"Legi", "Pahing", "Pon", "Wage", "Kliwon"};

TanggalDanWaktu tanggalMasehi;
Tanggal tanggalHijriah;
TanggalJawa tanggalJawa;
JamDanMenit waktuMagrib;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  Serial.println("Konversi Penanggalan Masehi ke Hijriah (metode Julian)");
  Serial.println("https://www.project.semesin.com/");
  Serial.println();
}

void loop() {
  waktuMagrib = {18, 12};

  uint32_t jumlahHari;
  double jumlahHariMatahari;

  tanggalMasehi.jam = 12;
  tanggalMasehi.menit = 0;
  tanggalMasehi.detik = 0;

  tanggalMasehi.tanggal = 8;
  tanggalMasehi.bulan = 9;
  tanggalMasehi.tahun = 18;

  tanggalMasehi.hari = hariDariTanggal(tanggalMasehi);
  masehiKeHijriah(tanggalMasehi, waktuMagrib, tambahKurangHijriah, tanggalHijriah, tanggalJawa);
  printKonversi(tanggalMasehi, tanggalHijriah, tanggalJawa);

  tanggalMasehi.tanggal = 9;
  tanggalMasehi.bulan = 9;
  tanggalMasehi.tahun = 18;

  tanggalMasehi.hari = hariDariTanggal(tanggalMasehi);
  masehiKeHijriah(tanggalMasehi, waktuMagrib, tambahKurangHijriah, tanggalHijriah, tanggalJawa);
  printKonversi(tanggalMasehi, tanggalHijriah, tanggalJawa);

  tanggalMasehi.tanggal = 10;
  tanggalMasehi.bulan = 9;
  tanggalMasehi.tahun = 18;

  tanggalMasehi.hari = hariDariTanggal(tanggalMasehi);
  masehiKeHijriah(tanggalMasehi, waktuMagrib, tambahKurangHijriah, tanggalHijriah, tanggalJawa);
  printKonversi(tanggalMasehi, tanggalHijriah, tanggalJawa);

  tanggalMasehi.tanggal = 11;
  tanggalMasehi.bulan = 9;
  tanggalMasehi.tahun = 18;

  tanggalMasehi.hari = hariDariTanggal(tanggalMasehi);
  masehiKeHijriah(tanggalMasehi, waktuMagrib, tambahKurangHijriah, tanggalHijriah, tanggalJawa);
  printKonversi(tanggalMasehi, tanggalHijriah, tanggalJawa);

  tanggalMasehi.tanggal = 12;
  tanggalMasehi.bulan = 9;
  tanggalMasehi.tahun = 18;

  tanggalMasehi.hari = hariDariTanggal(tanggalMasehi);
  masehiKeHijriah(tanggalMasehi, waktuMagrib, tambahKurangHijriah, tanggalHijriah, tanggalJawa);
  printKonversi(tanggalMasehi, tanggalHijriah, tanggalJawa);

  while (1);
}

double get_julian_date(Tanggal tanggal)
{
  if (tanggal.bulan <= 2)
  {
    tanggal.tahun -= 1;
    tanggal.bulan += 12;
  }

  double a = floor(tanggal.tahun / 100.0);
  double b = 2 - a + floor(a / 4.0);

  if (tanggal.tahun < 1583)
    b = 0;
  if (tanggal.tahun == 1582) {
    if (tanggal.bulan > 10)
      b = -10;
    if (tanggal.bulan == 10) {
      b = 0;
      if (tanggal.tanggal > 4)
        b = -10;
    }
  }

  return floor(365.25 * (tanggal.tahun + 4716)) + floor(30.6001 * (tanggal.bulan + 1)) + tanggal.tanggal + b - 1524.5;
}

double konversiTanggalHijriahKeJulianDate(uint16_t tahun, uint8_t bulan, uint8_t tanggal)
{
  return (epochHijriah + tanggal + ceil(29.5 * (bulan - 1)) + (354L * (tahun - 1)) + floor((3 + (11 * tahun)) / 30)) - 1;
}

void masehiKeHijriah(TanggalDanWaktu masehi, JamDanMenit waktuSholatMagrib, int8_t koreksiHijriah, Tanggal &hijriah, TanggalJawa &jawa)
{
  uint16_t sisaHari;
  double julianDate = get_julian_date({masehi.tanggal, masehi.bulan, masehi.tahun + 2000});

  uint16_t menitMagrib = waktuSholatMagrib.jam * 60  + waktuSholatMagrib.menit;
  uint16_t menitSekarang = masehi.jam * 60 + masehi.menit;

  if (menitSekarang >= menitMagrib)
  {
    julianDate++;//Pergantian hari hijrah pada magrib
  }

  julianDate = floor(julianDate) + 0.5;

  Tanggal tanggalHijriah;

  hijriah.tahun = floor(((30 * (julianDate - epochHijriah)) + 10646) / 10631);
  hijriah.bulan = min(12.0, ceil((julianDate - (29 + konversiTanggalHijriahKeJulianDate(hijriah.tahun, 1, 1))) / 29.5) + 1);
  hijriah.tanggal = (julianDate - konversiTanggalHijriahKeJulianDate(hijriah.tahun, hijriah.bulan, 1)) + 1;

  long julianLong = (long)julianDate;
  jawa.pasaran = ((julianLong + 1) % 5); //0 = legi
  jawa.wuku = (((julianLong + 65) % 210) / 7); //0 = Shinta
  jawa.tanggal = hijriah.tanggal;
  jawa.bulan = hijriah.bulan;
  jawa.tahun = hijriah.tahun + 512;

}
uint8_t hariDariTanggal(TanggalDanWaktu tanggalDanWaktu) {
  uint16_t jumlahHari = tanggalDanWaktu.tanggal;
  for (uint8_t i = 1; i < tanggalDanWaktu.bulan; ++i)
    jumlahHari += jumlahHariPerBulan[i-1];
  if (tanggalDanWaktu.bulan > 2 && tanggalDanWaktu.tahun % 4 == 0)
    ++jumlahHari;
  jumlahHari += (365 * tanggalDanWaktu.tahun) + ((tanggalDanWaktu.tahun + 3) / 4) - 1;

  return ((jumlahHari + 6) % 7) + 1; // 1 Januari 2000 hari sabtu = 7
}

void printKonversi(TanggalDanWaktu tanggalMasehi, Tanggal tanggalHijriah, TanggalJawa tanggalJawa)
{
  Serial.print("Masehi :\t");
  Serial.print(namaHariMasehi[tanggalMasehi.hari-1]);
  Serial.print(", ");
  Serial.print(tanggalMasehi.tanggal);
  Serial.print(" ");
  Serial.print(namaBulanMasehi[tanggalMasehi.bulan - 1]);
  Serial.print(" ");
  Serial.println(tanggalMasehi.tahun + 2000);

  Serial.print("Hijriah :\t");
  Serial.print(tanggalHijriah.tanggal);
  Serial.print(" ");
  Serial.print(namaBulanHijriah[tanggalHijriah.bulan - 1]);
  Serial.print(" ");
  Serial.println(tanggalHijriah.tahun);

  Serial.print("Pasaran Jawa :\t");
  Serial.print(tanggalJawa.tanggal);
  Serial.print(" ");
  Serial.print(namaHariPasaran[tanggalJawa.pasaran]);
  Serial.print(", ");
  Serial.print(namaWukuJawa[tanggalJawa.wuku]);
  Serial.print(", ");
  Serial.print(namaBulanJawa[tanggalJawa.bulan - 1]);
  Serial.print(" ");
  Serial.println(tanggalJawa.tahun);
  Serial.println();
}

 

Mengirim data detektor kebakaran dari arduino ke internet dengan antarmuka code igniter

Data sensor arduino

Sensor adalah instrumen atau komponen yang mampu mendeteksi perubahan kondisi objek dalam jangkauannya. Pengukuran besaran perubahan tersebut harus diubah dahulu menjadi bentuk digital sehingga dapat diproses oleh perangkat digital lainnya.

Data variabel ini bisa dimonitoring secara lokal melalui layar monitor maupun global melalui internet.

Hal yang mendukung keandalan sistem monitoring :

  1. realtime, yaitu data yang ditampilkan merupakan kondisi masa yang singkat, misalnya di perbarui setiap 1 detik.
  2. Data memiliki identitas seperti lokasi, waktu.
  3. Data yang diterima memiliki mekanisme penyaringan sehingga data yang ditampilkan terjamin.

Sensor detektor kebakaran

Terdapat beberapa Indikasi kebakaran yaitu :

  1. Api dideteksi dengan sensor flame
  2. Suhu dibaca dengan sensor suhu
  3. Asap dibaca dengan sensor asap (smoke detector)

Dalam hal pencegahan kebakaran, ketiga variabel ini terus menerus dimonitoring secara lokal.

Monitoring detektor kebakaran ini secara global juga diperlukan untuk memberikan informasi kepada pihak terkait.

Dalam contoh ini ketiga (modul) sensor ini digunakan bersama arduino dan akan dikirimkan ke mysql server.

Akses informasi sensor dengan codeIgniter

Informasi data saat ini dapat dengan mudah diakses dimanapun, namun dengan menggunakan codeIgniter diperoleh beberapa keuntungan yaitu :

  1. Pengembangan lebih mudah dengan baris program yang dapat disederhanakan.
  2. Aksesibilitas dapat dengan mudah dikontrol.
  3. Perlindungan terhadap server terutama server data lebih terjamin.

Skema Monitoring detektor kebakaran dengan codeIgniter

Komponen yang digunakan :

  1. Arduino Uno
  2. ESP8266
  3. Flame detector
  4. Sensor asap MQ7
  5. Sensor suhu dht11
  6. Relay
  7. Buzzer

Sketch / koding monitoring detektor kebakaran esp8266 – WebServer.

#include "WiFiEsp.h"
#include <SoftwareSerial.h>
#include "DHT.h"
 
char ssid[] = "****";        // Isi dengan nama profil Wifi
char pass[] = "********";            // password wifi
char server[] = "x.x.x.x";

long waktuMintaData = 1000; //minta data setiap 1000ms

#define pinFlame    A0
#define pinMQ       A1
#define pinDHT      A2
#define pinBuzzer   8
#define pinRelay    9

float setSuhu = 31.0;

String Respon = "";
long waktuMulai;
bool responDariServer = false;
bool prosesKirimDataKeServer = false;
 
WiFiEspClient client;
int status = WL_IDLE_STATUS;

SoftwareSerial wifi(2,3);
DHT dht(pinDHT, DHT11);
 
void setup()
{
  pinMode(pinFlame, INPUT_PULLUP);
  pinMode(pinMQ, INPUT_PULLUP);
  pinMode(pinDHT, INPUT_PULLUP);
  pinMode(pinBuzzer, OUTPUT);
  digitalWrite(pinRelay, HIGH);
  pinMode(pinRelay, OUTPUT);

  Serial.begin(115200);
 
  wifi.begin(115200);
  WiFi.init(&wifi);
 
  // check for the presence of the shield
  if (WiFi.status() == WL_NO_SHIELD) {
    Serial.println("WiFi shield not present");
    // don't continue
    while (true);
  }
 
  // attempt to connect to WiFi network
  while ( status != WL_CONNECTED) {
    Serial.print("Attempting to connect to WPA SSID: ");
    Serial.println(ssid);
    // Connect to WPA/WPA2 network
    status = WiFi.begin(ssid, pass);
  }
 
  // you're connected now, so print out the data
  Serial.println("You're connected to the network");
   
  printWifiStatus();
  dht.begin();
  waktuMulai = millis();
}
 
void loop()
{
  float suhu = dht.readTemperature();
//print status
  Serial.println();
  Serial.print("Api = ");
  Serial.println(digitalRead(pinFlame));
  Serial.print("Asap = ");
  Serial.println(digitalRead(pinMQ));
  Serial.print("suhu = ");
  Serial.println(suhu);
  
  if(!digitalRead(pinFlame) && !digitalRead(pinMQ) && (suhu < setSuhu))
  {
    digitalWrite(pinRelay, HIGH);
    digitalWrite(pinBuzzer, LOW);
    
  }
  if(digitalRead(pinFlame))
  {
    digitalWrite(pinRelay, LOW);
    digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
  }
  if(digitalRead(pinMQ))
  {
    digitalWrite(pinRelay, LOW);
    digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
  }
  if(suhu >= setSuhu)
  {
    digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
  }
  //kirim data
  if(waktuMintaData < millis() - waktuMulai)
  {
    waktuMulai = millis();
    prosesKirimDataKeServer = kirimDataKeServer();
  }

  while (client.available()) 
  {
    char c = client.read();
    Respon += c;
  }

  Serial.print("prosesKirimDataKeServer = ");
  Serial.println(prosesKirimDataKeServer);

  if (!client.connected() && prosesKirimDataKeServer) {
    Serial.println("Disconnecting from server...");
    client.stop();
    responDariServer = true;
    prosesKirimDataKeServer = false;
  }

  // penanganan data yang diterima dari server
  if(responDariServer)
  {
    responDariServer = false;
    Serial.println(Respon);
    int posisiData = Respon.indexOf("\r\n\r\n");
    String Data = Respon.substring(posisiData+4);
    Data.trim();
 
    String variabel;
    String nilai;
 
    Serial.println("Data dari server");
    posisiData = Data.indexOf('=');
    if(posisiData > 0)
    {
      variabel = Data.substring(0,posisiData);
      nilai = Data.substring(posisiData+1);
   
      //===========Penanganan respon disini
      if(variabel == "setSuhu")
      {
        setSuhu = nilai.toFloat();
      }
//      Serial.print(variabel);
//      Serial.print(" = ");
//      Serial.println(nilai);
    }
    Respon = "";
  }
}

bool kirimDataKeServer()
{
  Serial.println();
  Serial.println("Starting connection to server...");
  // if you get a connection, report back via serial
  if (client.connect(server, 80)) {
    Serial.println("Connected to server");
    // Make a HTTP request
 
    client.print("GET /index.php/databaseArduino/dariArduino");
    client.print("?Api=");
    client.print(digitalRead(pinFlame));
     
    client.print("&Asap=");
    client.print(digitalRead(pinMQ));

    client.print("&Suhu=");
    client.print(dht.readTemperature());
     
    client.println(" HTTP/1.1");
    client.print("Host: ");
    client.println(server);
    client.println("Connection: close");
    client.println();
    return true;
  }
  return false;
}
 
void printWifiStatus()
{
  // print the SSID of the network you're attached to
  Serial.print("SSID: ");
  Serial.println(WiFi.SSID());
 
  // print your WiFi shield's IP address
  IPAddress ip = WiFi.localIP();
  Serial.print("IP Address: ");
  Serial.println(ip);
 
  // print the received signal strength
  long rssi = WiFi.RSSI();
  Serial.print("Signal strength (RSSI):");
  Serial.print(rssi);
  Serial.println(" dBm");
 
  IPAddress gateway = WiFi.gatewayIP();
  Serial.print("gateway:");
  Serial.print(gateway);
  Serial.println(" ");
}

program codeIgniter untuk monitoring data sensor arduino:

databaseArduino.php

<?php
class databaseArduino extends CI_Controller {
  public function __construct() {
    parent::__construct();
  }

  public function dariBrowser() {
    $this->load->model('Model_databaseArduino');
    $this->Model_databaseArduino->salinDataDariBrowser();
    $data['dataSensor'] = $this->Model_databaseArduino->ambilDataDariArduino();
    $data['dataParameter'] = $this->Model_databaseArduino->ambilDataDariBrowser();

    $this->load->view("data_sensor", $data);
  }

    public function dariArduino() {
    $this->load->model('Model_databaseArduino');
    $this->Model_databaseArduino->salinDataDariArduino();
    $data['dataParameter'] = $this->Model_databaseArduino->ambilDataDariBrowser();

    $this->load->view("data_parameter", $data);
  }
}
?>

Model_databaseArduino.php

<?php
class Model_databaseArduino extends CI_Model {

  public $title;
  public $content;
  public $date;

  public function ambilDataDariArduino()
  {
    $this->load->database();
    $query = $this->db->query("SELECT * FROM (
    SELECT * FROM `data_sensor` ORDER BY `nomor` DESC LIMIT 10
    ) sub
    ORDER BY `nomor` ASC");
    $this->db->close();  
    return $query->result();
  }

  public function salinDataDariArduino()
  {
    date_default_timezone_set('Asia/Jakarta'); # add your city to set local time zone
    $now = date('Y-m-d H:i:s');

    $this->load->database();
    $this->db->set('waktu', $now);
    $this->db->set('api', $this->input->get('Api'));
    $this->db->set('asap', $this->input->get('Asap'));
    $this->db->set('suhu', $this->input->get('Suhu'));
    $this->db->insert('data_sensor');
    $this->db->close();
  }

  public function ambilDataDariBrowser()
  {
    $this->load->database();
    $query = $this->db->query("SELECT * FROM `data_parameter` ORDER BY `nomor` DESC LIMIT 1");
    $this->db->close();  
    return $query->row();
  }

  public function salinDataDariBrowser()
  {
    date_default_timezone_set('Asia/Jakarta'); # add your city to set local time zone
    $now = date('Y-m-d H:i:s');

    $this->load->database();
    $this->db->set('waktu', $now);
    $this->db->set('setSuhu', $this->input->post('setSuhu'));
    $this->db->insert('data_parameter');
    $this->db->close();  
  }
}
?>

data_sensor.php

<?php
  defined('BASEPATH') OR exit('No direct script access allowed');

  if(isset($dataParameter))
  {
    echo "setSuhu=";
    echo $dataParameter->setSuhu;
  }
?>

data_parameter.php

<?php
defined('BASEPATH') OR exit('No direct script access allowed');
?>
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
  <meta charset="utf-8">
  <title>Welcome to CodeIgniter</title>

  <style type="text/css">

  ::selection { background-color: #E13300; color: white; }
  ::-moz-selection { background-color: #E13300; color: white; }

  body {
    background-color: #fff;
    margin: 40px;
    font: 13px/20px normal Helvetica, Arial, sans-serif;
    color: #4F5155;
  }

  a {
    color: #003399;
    background-color: transparent;
    font-weight: normal;
  }

  h1 {
    color: #444;
    background-color: transparent;
    border-bottom: 1px solid #D0D0D0;
    font-size: 19px;
    font-weight: normal;
    margin: 0 0 14px 0;
    padding: 14px 15px 10px 15px;
  }

  code {
    font-family: Consolas, Monaco, Courier New, Courier, monospace;
    font-size: 12px;
    background-color: #f9f9f9;
    border: 1px solid #D0D0D0;
    color: #002166;
    display: block;
    margin: 14px 0 14px 0;
    padding: 12px 10px 12px 10px;
  }

  #body {
    margin: 0 15px 0 15px;
  }

  p.footer {
    text-align: right;
    font-size: 11px;
    border-top: 1px solid #D0D0D0;
    line-height: 32px;
    padding: 0 10px 0 10px;
    margin: 20px 0 0 0;
  }

  #container {
    margin: 10px;
    border: 1px solid #D0D0D0;
    box-shadow: 0 0 8px #D0D0D0;
  }
  </style>
</head>
<body>



<!--
<form action="/form/data_submitted" method="get">
User Name: <input type="text" name="u_name" placeholder="Please Enter User Name" class="input_box">
<br>
User email: <input type="text" name="u_email" placeholder="Please Enter Email Address" class="input_box">
<input type="submit" value="Submit" class="submit">
</form>
-->

<?php

// echo $this->input->post('setSuhu');

echo form_open('databaseArduino/dariBrowser');
if(isset($dataParameter->setSuhu))
{
  echo form_input('setSuhu', $dataParameter->setSuhu);
}
else
{
  echo form_input('setSuhu', '30.0');
}
echo form_submit('suhuSubmit', 'Set Temperatur');
echo form_close();

echo "<br>";
echo "<strong>Data pembacaan sensor</strong>";
echo "<br>";
echo "<table>";

  echo "<tr>";
  echo "<td width='50'>Nomor</td>";
  echo "<td width='200'>Waktu</td>";
  echo "<td width='50'>Api</td>";
  echo "<td width='50'>Asap</td>";
  echo "<td width='50'>Suhu</td>";
  echo "</tr>";

  foreach ($dataSensor as $row)
{
  echo "<tr>";
  echo "<td>".$row->nomor."</td>";
  echo "<td>".$row->waktu."</td>";
  echo "<td>".$row->api."</td>";
  echo "<td>".$row->asap."</td>";
  echo "<td>".$row->suhu."</td>";
  echo "</tr>";
}
echo "</table>";
?>
</body>
</html>

file server : htdocs.zip

Trik pemograman arduino

Clock 1Hz

Clock 1Hz atau penanda detik tanpa rtc

long millisDetik;

void setup() {
  millisDetik = millis();
}

void loop() {
  if(millisDetik != millis() / 1000L)
  {
    millisDetik = millis() / 1000L;

    // Kode

  }
}

Menghemat RAM menggunakan flash string

Arduino memiliki memory ram yang kecil, salah satu langkah penghematan adalah dengan memasukkan konstanta text / string ke dalam flash seperti kode berikut:

  Serial.println(F("https://www.project.semesin.com"));

atau jika menggunakan alamat

const PROGMEM char text[] = "https://www.project.semesin.com";
void setup() {
  Serial.begin(9600);
  Serial.println((const __FlashStringHelper *)text);
}

Definisi nilai output

Nilai parameter fungsi digitalWrite relay (NC/NO) dan transistor/mosfet sering kali terbalik, untuk mempermudah pekerjaan nilainya LOW-nya lebih baik didefenisikan.

#define pinRelay   8
#define relayLOW   HIGH //relay dengan nilai kebalikan

void setup() {
  pinMode(pinRelay, OUTPUT);
}

void loop() {
  digitalWrite(pinRelay, relayLOW);//mati
  delay(1000);
  digitalWrite(pinRelay, !relayLOW);//hidup
  delay(1000);
}

Cast Float to Byte Array

Dalam komunikasi data berbentuk float, lebih baik mengirim data berupa byte array dari pada nilai string dari float

Serial.begin(9600);
float nilaiFloat = 0.15625;
byte *arrayByte;

arrayByte = (byte*)&nilaiFloat;
Serial.print(nilaiFloat);
Serial.print(" = ");
Serial.print(arrayByte[3],HEX);
Serial.print(' ');
Serial.print(arrayByte[2],HEX);
Serial.print(' ');
Serial.print(arrayByte[1],HEX);
Serial.print(' ');
Serial.println(arrayByte[0],HEX);

Aksi tombol repeat (tekan lama dan berulang)

Penggunaan tombol untuk merubah nilai settingan naik dan turun dengan fitur ‘tekan sekali-berubah sekali’ dan ‘tekan lama-berubah berulang’  (repeating button) bisa menggunakan metode berikut:

#define pinTombolUp         2
pinMode(pinTombolUp, INPUT_PULLUP);
if (!digitalRead(pinTombolUp))
{
  delay(50);//debounce
  bool tombolStart = true;
  while (!digitalRead(pinTombolUp))
  {


    // Aksi tombol disini


    if (tombolStart)
    {
      //tekan pertama delay 10*50 = 500ms
      for (byte d = 0; d < 10 && !digitalRead(pinTombolUp); d++)
      {
        delay(50);
      }
      tombolStart = false;
    }
    else
    {
      delay(100);//perulangan aksi dengan delay 100ms
    }
  }
}

Konstanta memory

Konstanta memory mikrokontroller pada arduino

  Serial.println(FLASHEND);//ukuran flash
  Serial.println(RAMEND);//ukuran ram
  Serial.println(XRAMEND);//ukuran ram tambahan
  Serial.println(E2END);//ukuran eeprom

Offset anggota struct

Ketika menggunakan memori EEPROM untuk menyimpan struktur data (struct), maka untuk merujuk data tertentu dapat menggunakan fungsi ‘offsetof’ (jika alamat struct di EEPROM = 0)

struct Setting
{
  byte tokenSetting;
  byte jumlahDatabase;
  byte password[4];
};

Serial.println(offsetof(Setting, tokenSetting));
Serial.println(offsetof(Setting, jumlahDatabase));

Karakter Simbol untuk LCD Matrix

LCD karakter menyimpan font di dalam memory internalnya dengan penomoran 0 hingga 255. Sebagi contoh simbol derajat ‘°’ bernilai 223 (hex 0xDF) maka untuk mencetak karakter diluar char (0x80 – 0xFF) nilai tersebut di cast dulu menjadi char.

lcd.print((char)223);

Set baudrate esp8266

Penggunaan SoftwareSerial menjadi alternatif untuk komunikasi serial, namun menjadi tidak stabil pada baudrate yang tinggi. Seperti pada esp8266 yang lalu lintas komunikasi serial-nya besar akan sangat berpengaruh akibat ketidakstabilan ini. Untuk itu baudrate esp8288 mau tidak mau harus diturunkan menjadi 9600, caranya adalah dengan memberikan perintah AT command kepada esp8266 seperti berikut :

AT+UART_DEF=9600,8,1,0,0

Input keyboard untuk LCD 16×2 menggunakan Arduino

Keyboard dan mouse merupakan perangkat PC (personal computer) yang berfungsi sebagai interface atau perantara antara pengguna dan pc. Perangkat ini umumnya terhubung menggunakan interface usb, akan tetapi umumnya keyboard dan mouse juga memiliki interface PS2 dan AT Bus.

PS2

PS2 atau Personal System/2 adalah salah satu protokol komunikasi antara komputer dan perangkat lain yang dikembangkan pada tahun 1987. Untuk keyboard dan mouse standar soket PS2-nya berbentuk seperti ini :

AT Bus

AT atau advanced technology bus dikembangkan pada tahun 1984. Standar interface AT Bus untuk keyboad berbentuk seperti ini:

USB Keyboard / mouse

Saat sekarang keyboad dan mouse dengan interface PS2 dan AT bus sudah tidak ditemukan yang digantikan dengan soket dengan interface USB. Namun kebanyakan keyboard dan mouse masih mendukung interface PS2 dengan kombinasi sebagai berikut :

Skema penggunaan keyboard dan mouse sebagai input

contoh sketch/program arduino menggunakan keyboard

#include <PS2_Semesin.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <PS2Code.h>

#define keyboardDATAPIN   4
#define keyboardClockPIN  3

#define MAX_COL 16
#define MAX_ROW  2
int8_t cols = 0;
int8_t rows = 0;

LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F, MAX_COL, MAX_ROW);
PS2 keyboard;

void setup()
{
  Serial.begin(9600);
  Serial.println("Keyboard arduino dengan tampilan I2C LCD");
  Serial.println("https://www.project.semesin.com/");
  Serial.println();

  Wire.begin();
  Wire.beginTransmission(0x3F);
  if (Wire.endTransmission())
  {
    lcd = LiquidCrystal_I2C(0x27, 16, 2);
  }
  lcd.begin();
  lcd.backlight();

  keyboard.begin( keyboardDATAPIN, keyboardClockPIN );
  keyboard.setNoBreak(1);
  keyboard.setNoRepeat( 1 );
}


void loop()
{
  if ( keyboard.available() )
  {
    char keyboardData = keyboard.read();
    if(keyboardData >= ' ' && keyboardData <= '~')
    {
      lcd.print(keyboardData);
      cols++;
      if ( cols >= MAX_COL )
      {
        cols = 0;
        rows++;
        if ( rows >= MAX_ROW )
        {
          rows = 0;
        }
      }
      lcd.setCursor( cols, rows );
      Serial.print(keyboardData);
    }
    else
    {
      Serial.println();
      Serial.print("Special char = ");
      Serial.println(keyboardData,HEX);
      switch ( keyboardData )
      {
        case PS2_KEY_ENTER:
        case PS2_KEY_KP_ENTER:
          cols = 0;
          rows++;
          if ( rows >= MAX_ROW )
            rows = 0;
          break;
        case PS2_KEY_PGDN:
          rows = MAX_ROW - 1;
          break;
        case PS2_KEY_PGUP:
          rows = 0;
          break;
        case PS2_KEY_L_ARROW:
          cols--;
          if ( cols < 0 )
          {
            cols = MAX_COL - 1;
            rows--;
            if ( rows < 0 )
              rows = MAX_ROW - 1;
          }
          break;
        case PS2_KEY_R_ARROW:
          cols++;
          if ( cols >= MAX_COL )
          {
            cols = 0;
            rows++;
            if ( rows >= MAX_ROW )
              rows = 0;
          }
          break;
        case PS2_KEY_UP_ARROW:
          rows--;
          if ( rows < 0 )
            rows = 0;
          break;
        case PS2_KEY_DN_ARROW:
          rows++;
          if ( rows >= MAX_ROW )
            rows = MAX_ROW - 1;
          break;
        case PS2_KEY_BS:
          cols--;
          if ( cols < 0 )
          {
            cols = MAX_COL - 1;
            rows--;
            if ( rows < 0 )
              rows = MAX_ROW - 1;
          }
          lcd.setCursor( cols, rows );
          lcd.write( ' ' );
          break;
        case PS2_KEY_HOME:
          cols = 0;
          rows = 0;
          break;
        case PS2_KEY_END:
          cols = MAX_COL - 1;
          rows = MAX_ROW - 1;
          break;
      }
      lcd.setCursor( cols, rows );
    }
  }
}

library LiquidCrystal-I2C.zip, PS2_Semesin.zip

Pengontrolan tegangan menggunakan PWM pada arduino

Pengontrolan tegangan berfungsi untuk menjaga kestabilan tegangan keluaran ke beban sehingga beban bisa bekerja semestinya. Contohnya jika beban lampu yang intensitas cahayanya bergantung kepada tegangan, maka dengan tegangan yang stabil akan mengeluarkan cahaya yang stabil pula.

Hal yang menyebabkan ketidakstabilan tegangan diantaranya :

  1. Perubahan beban (penambahan dan pengurangan)
  2. Perubahan nilai masukan (input)
  3. Faktor luar seperti interferensi.

Faktor yang mempengaruhi keandalan pengontrolan tegangan :

  1. Kecepatan respon dari pengontrol tegangan terhadap perubahan yang terjadi, semakin cepat semakin baik.
  2. Sistem koreksi yang digunakan, seperti PID, fuzzy
  3. Karakteristik sensor dan beban yang digunakan

Pengontrolan tegangan dengan arduino

Pengendalian tegangan harus memiliki masukan sensor tegangan dan aktuator kontrol tegangan. Pada aplikasi arduino pembacaan tegangan menggunakan ADC dan aktuasi kontrol tegangan menggunakan PWM.

Dalam contoh ini, sistim koreksi tegangan menggunakan metode proporsional, yaitu semakin besar selisih tegangan dan input maka akan semakin besar pula penambahan nilai PWM.

skema sistem kontrol tegangan mengguakan arduino:

Sketch / koding Penngendalian Tegangan dengan PWM:

#define pinSensorTegangan     0
#define pinOutputPWM          9
#define setTegangan           2.5//volt
#define faktorProporsional    0.1

float keluaran;

void setup() {
  pinMode(pinOutputPWM, OUTPUT);
  
  Serial.begin(9600);
  Serial.println("Sumber tegangan stabil (automatic voltage regulator) menggunakan kontrol proporsional");
  Serial.println("https://www.project.semesin.com/");
  Serial.println();

  keluaran = setTegangan;
}

void loop() {
  uint16_t adc = analogRead(pinSensorTegangan);
  float tegangan = map(adc, 0, 1024, 0, 500)/100.0;
  float selisih = setTegangan - tegangan;
  float proporsional = faktorProporsional * selisih;
  
  keluaran += proporsional;
  keluaran = constrain(keluaran, 0, 5);
  byte keluaranPWM = map(keluaran*100, 0, 5*100, 0, 255);
  analogWrite(pinOutputPWM, keluaranPWM);

  //Plot serial, hapus untuk menambah kecepatan
  Serial.print(tegangan);
  Serial.print(", ");
  Serial.print(keluaranPWM);
  Serial.println();
  delay(10);
}

Hasil Plot sinyal PWM (merah) dan tegangan keluaran (biru) terhadap perubahan beban.

Tombol power otomatis arduino

tombol pengunci (self-latching)

Rangkaian kunci tombol otomatis bisa diterapkan dengan bermacam komponen utama, yang umum digunakan adalah dengan menggunakan relay, transistor, mosfet dan SCR.

Penggrendel tombol dengan relay

Dalam sistem listrik rangkaian ini dikenal sebagai DOL (direct on line). Jika tombol ‘nyala’ ditekan maka tegangan akan masuk ke relay melalui tombol ‘padam’, kemudian relay akan aktif dan NO dalam keadaan kontak dan mengunci tegangan tetap masuk ke coil relai dan mengunci posisi relay aktif.

Jika tombol ‘padam’ ditekan dalam keadaan rangkaian aktif, maka suplai  kunci akan terputus dan relay kembali nonaktif.

Pengancing tombol dengan SCR

Masih menggunakan interface yang sama tetapi menggunakan SCR/thyristor 2P4M sebagai penguncinya. Jika tombol ‘nyala ditekan, akan mengalirkan arus ‘gate trigger’ melalui resistor 330 ohmm dan menjadikan SCR dalam keadaan on-state yang selalu aktif walaupun tombol ‘nyala dilepaskan’.

Jika tombol ‘padam’ ditekan, maka suplay arus ke SCR melalui beban outpun akan hilang dan otomatis akan mematikan operasi SCR.

Tombol Vcc otomatis pada arduino menggunakan MOSFET

Tombol power dan arduino bisa dikombinasikan (saling melengkapi) antara pemberi sumber, dan pengunci sumber.

Cara kerjanya adalah pada saat tombol power ditekan, gate pada mosfet akan diberi tegangan 5V, dan menjadikan mosfet menghantarkan GND arduino ke ground sumber.

Sesaat setelah menerima power dari sumber/baterai melalui mosfet, arduino akan menjalankan perintah untuk mengunci kondisi mosfet tetap aktif.

Untuk menonaktifkan mosfetm, cukup dengan menjadikan pin Gate bernilai LOW.

contoh sketch Sumber baterai dengan tombol otomais:

#define pinPower A0
#define pinLED   13

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  Serial.println("Power arduino otomatis menggunakan MOSFET");
  Serial.println("https://www.project.semesin.com/");
  Serial.println();
  Serial.println("Jangan beri power supply / catu daya USB");
  Serial.println("Akan dimatikan dalam 10 detik");
  Serial.println();
  
  pinMode(pinPower, OUTPUT);
  pinMode(pinLED, OUTPUT);
  digitalWrite(pinPower, HIGH);
  digitalWrite(pinLED, LOW);

  delay(7000);
  digitalWrite(pinLED, HIGH);//Tanda arduino akan dimatikan 3 detik lagi
  delay(3000);

  //Fungsi mematikan power Vcc
  digitalWrite(pinPower, LOW);
  
}

void loop() {

}

Tombol power otomatis pada arduino menggunakan SCR (hemat energi)

Prinsip kerja power otomatis pada arduino ini adalah ketika tombol ‘power’ ditekan, maka gate dari scr akan diberi trigger untuk mengaktifkan SCR, setelah tombol dilepaskan SCR akan tetap aktif tanpa sumber arus lain. Tidak seperti menggunakan transistor atau mosfet dimana arus dan tegangan harus disuplai dari arduino.

Untuk mematikan power ini, cukup dengan meng-ground-kan / logika LOW pada pin gate.

contoh sketch kunci tombol power otomatis:

#define pinPower A0
#define pinLED   13

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  Serial.println("Power arduino otomatis ");
  Serial.println("https://www.project.semesin.com/");
  Serial.println();
  Serial.println("Jangan beri power supply / catu daya USB");
  Serial.println("Akan dimatikan dalam 10 detik");
  Serial.println();
  
  pinMode(pinLED, OUTPUT);
  digitalWrite(pinLED, LOW);

  delay(7000);
  digitalWrite(pinLED, HIGH);//Tanda arduino akan dimatikan 3 detik lagi
  delay(3000);

  //Fungsi mematikan power Vcc
  digitalWrite(pinPower, LOW);
  pinMode(pinPower, OUTPUT);
  
}

void loop() {

}

Kalkulator online persamaan garis lurus antara dua titik

Menghitung persamaan garis linear dengan rumus :

masukkan nilai (x1, y1), (x2, y2) dan nilai x jika ingin mencari nilai y pada titik x tersebut pada kotak berikut :

[WPcalc id=1]

 

Persamaan garis lurus adalah garis dalam bentuk matematis berpangkat satu. Persamaan umumnya adalah :

y = mx + c

dimana m = gradien dan c = konstanta.

Gradien adalah kemiringan dari suatu garis dan konstanta adalah ketinggian garis pada x = 0.

Komposisi larutan HCl dan H2O2 (praktek pelarut PCB dengan vixal dan vanish)

Asam Klorida (HCL)

Hidrogen klorida adalah asam kuat yang terdisosiasi dengan air dan sangat korosif, Jika terioniasasi akan melepaskan H+ dan ion Cl-. Massa relatif (Mr) HCL adalah 36,46094 gram/mol.

Tabel konsentrasi HCL beserta molaritasnya

Nomor Konsentrasi (kg HCl/kg) Massa jenis (gram/liter) Molaritas (mol/liter)
1 10% 1048 2.87
2 20% 1098 6.02
3 30% 1149 9.45
4 32% 1159 10.17
5 34% 1169 10.90
6 36% 1179 11.64
7 38% 1189 12.39

Hidrogen Peroksida (H2O2)

Adalah cairan oksidator kuat yang berbau khas keasaman dan mudah larut dalam air. Massa relatif H2O2 =  34,01468 gram/mol dan massa jenis H2O2 = 1.450 gram/liter

Tembaga (Cu)

Massa relatif tembaga (Cu) = 63,546 gram/mol, dan massa jenis tembaga 8.900 gram/liter.

Pada PCB elektronik ketebalan lapisan tembaga berkisar 0,034 mm.

Menghitung campuran HCL + H2O2 untuk Etching PCB

Persamaan kesetimbangan kimia campuran etching H2O2 + HCL:

Cu + 2 HCl + H2O2 = CuCl2 + 2 H2O

Hasil dari reaksi ini adalah CuCl2 (Copper(II) chloride) yang merupakan asam lemah.

Massa relatif dari masing-masing senyawa adalah :

  • Cu = 63,546
  • HCl = 36.46094
  • H2O2 = 34.01468

Vixal + Vanish sebagai pelarut PCB

Konsentrasi HCl pada vixal adalah 17 %v/v

Konsentrasi H2Opada vanish adalah 5 %v/v

Untuk mendapatkan volume setiap molnya dari tabel molaritas senyawa digunakan rumus :

Jika konsentrasi tidak ada dalam tabel, volume untuk setiap mol digunakan rumus:

dengan formula volume per mol dari persen tersebut diperoleh:

Volume per mol HCl 17% vixal = 36,46094 / (0.17 x 1083) = 0,198 liter.

Volume per mol H2O2 Vanish = 34,01468 / (0.05 x 1450) = 0,469 liter.

Volume per mol tembaga murni = 63,546 / (1 x 8900) = 0,00714 liter atau 63,546 gram.

cat: massa jenis digunakan pendekatan umum.

Jadi dengan campuran :

(2 x 0.198 liter Vixal 17%) + 0.469 liter Vanish 5% akan melarutkan 0,00714 liter tembaga.

Jika ketebalan tembaga pada PCB 0.034 mm maka luas yang akan digerus oleh larutan tersebut adalah :

Luas tembaga = 0,00714 liter / 0.00034 dm = 21 dm² (2100 cm²). cukup untuk 10 lembar PCB kosong.

Namun dalam praktek sering ditemui kendala berikut:

  1. Konsentrasi bahan aktif yang tidak sesuai.
  2. Jenis pelarut bukan air.
  3. Tembaga PCB bukan tembaga murni.
  4. Kontaminan pada pelarut atau di permukaan PCB.

Komunikasi data Bluetooth dengan App Inventor

Bluetooth adalah Sistem jaringan lokal tanpa kabel. Bluetooth telah digunakan secara luas pada perangkat android dan telepon pintar lainnya.

Menghubungkan ke bluetooth server

Untuk mempermudah jalan program app inventor, proses menghubungkan bluetooth ke server dimasukkan kedalam sebuah prosedur.

Prosedur ‘Hubungkan_Bluetooth’ ini bisa dipanggil dengan variabel ‘alamatBluetooth’ yang berisi alamat unik bluetooth. Sebelum dihubungkan prosedur akan mengecek status ‘bluetooth.available’, jika aktif, dilanjutkan dengan pengecekan status ‘bluetooth.IsConnected’, dan mematikan bluetooth jika sedang terkoneksi.

Selanjutnya bluetooth dihubungkan dengan fungsi ‘bluetoothClient.Connect’ dengan variabel alamat yang diberikan.

Pemanggilan bluetooth saat Inisialisasi

Apabila sistem menghubungkan bluetooth dibuat otomatis, maka bluetooth akan dihubungkan keserver dengan alamat yang tersimpan sebelumnya pada database ‘TinyDB’. Pemanfaatan database ini adalah untuk otomatisasi data saat aplikasi app dibuka tanpa perlu disetting ulang, cukup menggunakan settingan terakhir.

Koneksi bluetooth dengan alamat langsung

Jika alamat bluetooth server sudah diketahui, app bisa langsung mengkondisikan tombol sebagai pemanggil prosedur ‘hubungkan_bluetooth’ dengan alamat yang ada pada ‘textbox’.

Menghubungkan bluetooth dengan alamat pada daftar bluetooth

Daftar perangkat bluetooth yang terhubung ke android bisa diambil sebagai referensi alamat. Sebelum digunakan, elemen ‘listPicker’ digunakan sebagai penampung daftar bluetooth yang tersedia.

Apabila item yang ada dalam daftar sudah dpilih, maka akan dipanggil prosedur ‘hubungkan_Bluetooth’ dengan variabel alamat terpilih.

Putuskan hubungan bluetooth

Jika ingin memutuskan bluetooth dari server, cukup menggunakan fungsi ‘BluetoothClient.Disconect’

Cek koneksi bluetooth

Status konksitas bluetooth bisa diketahui dengan fungsi ‘BluetoothClient.IsConnected’

Mengirim data string melalui bluetooth

Untuk mengirim data melalui bluetooth, terlebih dahulu dipastikan koneksi bluetooth dengan fungsi’bluetoothClient.IsConnected’. Dan apabila terhubung, proses pengiriman string dilakukan dengan memanggil fungsi ‘bluetoothClient.SendText’ dengan variabel ‘text’ yang diisi contohnya text dalam ‘textBox’.

Menerima data dari bluetooth

Jika ada data yang dikirim melalui bluetooth, data tersebut bisa dideteksi dengan fungsi ‘bluetoothClient.SendText’ seperti pada block berikut :

Dengan bantuan ‘clock.Timer’, setiap interval waktu dilakukan pengecekan apabila ada data yang diterima lewat bluetooth, kemudian mengambilnya dengan fungsi ‘bluetooth.ReceiveText’.

Namun fungsi diatas memiliki beberapa kelemahan yaitu:

  1. Data yang diterima tidak diparsing, sehingga data apapun yang diterima adalah merupakan deretan String.
  2. Jika dalam satu interval waktu diterima beberapa data, maka data tersebut dianggap suatu kesatuan.
  3. Jika proses pengiriman data berlangsung saat interupsi timer terjadi, maka data tersebut akan terpotong (data tidak utuh).

Untuk menutui itu digunakan algoritma app inventor yang lebih rumit namun mampu berjalan pada jumlah data besar.

Proses pengambilan data dari buffer android dilakukan secara parsial sehingga terhindar dari pemotongan, dengan metode ini dimungkinkan menerima beberapa nilai variabel sekaligus (dalam lalu lintas kecepatan tinggi).

Dalam contoh ini digunakan format ‘namaVariabel’=’nilai’, dalam contoh sketch arduino :

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  Serial.println("Koneksi Beluetooth pada Android dengan App Inventor");
  Serial.println("https://www.project.semesin.com/");
  Serial.println();
}

byte variabel1 = 0;
uint16_t variabel2 = 1000L;

void loop() {
  while (Serial.available())
  {
    Serial.write(Serial.read());
  }
  delay(1000);
  Serial.println("var1=" + String(variabel1));
  Serial.println("var2=" + String(variabel2));
  variabel1 += 1;
  variabel2 += 10;
}

Mendeteksi kegagalan bluetooth

Fungsi ‘bluetoothClient.BluetoothError’ akan mendeteksi jika terjadi kegagalan bluetooth seperti kesalahan dalam proses menghubungkan, mengirim atau menerima data. Blok diatas akan mengirimkan pesan kepada pengguna melalui label ‘pesan’.

Design cara komunikasi bluetooth app inventor:

Block lengkap sistem komunikasi bluetooth android:

apk menghubungkan bluetooh dengan app inventor:

Multi screen dengan App Inventor

Aplikasi App Inventor dibuat diatas screen. Screen adalah halaman tempat meletakkan interface, layout dan komponen lainnya.

Tutorial pindah antar screen ini mencakup metode pindah screen yang biasa digunakan.

Layout scroll

Apabila ruang (space) satu screen tidak mencukupi, maka bisa memanfaatkan layout dalam mode scroll baik vertikal maupun horizontal.

Penggunaan layout scroll sangat efektif karena ruang yang disediakan lebih besar.

Banyak Screen App Inventor

Pada aplikasi App Inventor, kita bisa membangun sebuah app dengan lebih dari satu screen. Dengan banyak screen kita bisa mengelompokkan komponen-komponen agar lebih terorganisir.

Screen bertindak sebagai alas tempat komponen. Apabila sebuah screen saat ini (screen induk) membuka screen lainnya (screen anak), maka screen anak akan menimpa screen induk.

Perpindahan antar Screen dengan nilai awal dan nilai balik

Sebuah screen bisa mengirim nilai awal (start value) ke screen anaknya. juga sebaliknya screen anak bisa mengirim hasil (result) ke screen induknya.

Dari contoh diatas :

  1. Button1 adalah tombol untuk membuka ‘screen2’, dengan kontrol ‘open another screen’ dan variabel ‘screenName’ diisi dengan ‘Screen2’, maka ketika button1 ditekan ‘screen2’ akan dibuka diatas ‘screen1’.
  2. Button2 adalah tombol untuk membuka screen3, pemanfaatan fungsi ‘open another screen with start value’ dengan variabel ‘screenName’ dan ‘startValue’ diisi dengan input interface ‘textBox1.text’, maka screen induk akan mengirimkan nilai awal dalam ‘textbox1.text’ ke ‘screen3’.
  3. Fungsi ‘other screen closed’ akan dijalankan saat terdeteksi sebuah screen anak ditutup dan dan kembali ke screen ini (induk). variabel ‘result’ akan memiliki nilai yang dikirim oleh screen anak.

Perpindahan antar screen anak

Pindah atar screen akan bisa dalam dua metode:

  1. Pindah ke screen anak lainnya sebagai screen cucu (tanpa menutup screen sekarang)
  2. Pindah ke screen anak lainnya sebagai ganti anak (dengan menutup screen sekarang).

Pada blok diatas adalah metode pindah antar screen anak sebagai ganti screen sekarang dengan tetap menginduk ke ‘screen1’.

Penggunaan fungsi ‘if’ dengan variabel ‘true’ hanya sebuah trik untuk menempatkan prosedur/fungsi lain dibawah fungsi ‘open another screen’.

Nilai awal dari screen induk

Saat ‘screen3’ dibuka, app akan menjalankan terlebih dahulu fungsi ‘Initialize’. Fungsi ini ditugaskan mengambil nilai awal yang dikirimkan oleh screen induk dalam variabel ‘get start value’ dan menyimpannya kedalam interface ‘textBox1/text’

Mengirim nilai balik ke screen induk

Ada beberapa cara untuk kembali ke screen induk, diantaranya adalah fungsi ‘BackPressed’ atau penggunaan tombol.

Fungsi ‘close screen with value’ berfungsi menutup screen dengan mengirimkan nilai balik dalam variabel ‘result’.

design app inventor banyak screen:

Screenshoot tukar screen app inventor:

apk multi screen app inventor: MultiScreen.apk